Tanduk Panjang, cerita rakyat dari Sumatera Utara


Berita - Tanduk Panjang adalah cerita rakyat yang berkembang dan populer di kalangan masyarakat Batak Sumatera Utara.

Dongeng rakyat ini bercerita tentang pasangan yang tidak tahu berterima kasih. Mereka berharap memiliki anak laki-laki dan malah melahirkan anak bertanduk yang akhirnya ditinggalkan.

Kelahiran Longhorn

Dahulu kala, di sebuah desa hiduplah seorang lelaki miskin Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak perempuan.

Keluarga ini sangat menyayangi anaknya. Namun, mereka kecewa karena belum juga dikaruniai seorang anak laki-laki.

Mereka kemudian setiap hari mendoakan seorang anak laki-laki sebagai penerus keturunan.

Setelah mendoakannya untuk mendapatkan keturunan. lama , akhirnya wanita itu hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Namun, bayi itu memiliki sepasang tanduk di kepalanya. Karena malu, orang tua memutuskan untuk membuang anak itu ke sungai.

Bayi itu ditempatkan di dalam kotak berisi telur ayam dan beberapa butir beras sebelum dibuang ke sungai.

Sementara itu, sang kakak, mengetahui perbuatan orang tuanya, sedih. Kemudian dia meninggalkan rumah dan mengikuti adiknya yang sedang terseret.

Meningkatkan kebahagiaan

Kakak terus mengikuti kemanapun adiknya hanyut di sungai.

Sampai suatu hari, ketika peti bersama adiknya berhenti di tepi sungai.

Ketika peti itu dibuka, seorang anak laki-laki yang kuat dan tampan melompat, dan seekor ayam jantan yang kuat menemaninya.

p>

Kakak senang melihat kenyataan ini dan bersyukur kepada Tuhan karena telah melindungi dan menyelamatkan adiknya.

Kakak-kakak itu kemudian pergi ke desa berikutnya. Namun sebelum masuk, mereka ditegur oleh penjaga desa.

Mereka diperbolehkan masuk desa jika berani mengadu ayam dengan ayam lokal. Jika Anda menang, Anda bisa memasuki desa dan mendapatkan kekayaan. Jika kalah, mereka menjadi budak.

Bersaudara menerima tantangan tersebut.

Pada hari yang ditentukan, mereka kemudian bermain ayam jago, yang akhirnya menang.

Saudara dan saudari itu diizinkan masuk ke desa di mana mereka disuguhi makanan lezat dan hadiah yang kaya.

Insiden ini berulang-ulang sampai mereka berdua memiliki banyak kekayaan dan merampok harta para pengikut mereka untuk angkut.

Mereka terus berjalan hingga tiba di desa asal mereka. Ketika mereka tiba, mereka ditanya tentang asal-usul mereka oleh penduduk desa.

Setelah penduduk desa menceritakan kisah itu, mereka mengerti siapa saudara-saudara itu sebenarnya.

Berita bahwa Si Long Horn dan saudaranya telah kembali, terdengar.

Bahkan orang tuanya yang malang pun senang ketika mendengar kabar tersebut.

Namun, ketika mereka bertemu dengan orang tuanya, saudara-saudaranya menolaknya karena mereka telah ditelantarkan.

Kedua orang tua hidup dalam penyesalan dan akhirnya meninggal dua tanpa cinta anak-anak.

Referensi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari ini! ASEAN Para Games 2022 resmi digelar, tonton LANGSUNG di iNews

Bima Sakti: Kualitas Pemain Timnas Indonesia U-16 Sama di Piala AFF U-16 2022

Tim Aprilia MotoGP mulai diincar sponsor besar